Go.... Green....

Liburan Ramah Lingkungan di Pangandaran


Masih bingung mencari lokasi liburan tahun ini? Bagaimana kalau mengunjungi Pantai Pangandaran di Ciamis, Jawa Barat. Kawasan ini terkenal indah dan hamparan landai pasir putih pantainya yang mempesona. Pangandaran adalah  satu dari 15 destinasi pilihan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Pantai ini juga masuk dalam program Tata Kelola Destinasi Wisata yang digagas Indonesia Ecotourism Network (Indecon) bersama Kemenbudpar dan Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO). Wilayah lain yang masuk program ini, diantaranya Pulau We, Danau Toba, Bromo, Gunung Batur, Bunaken, Raja Ampat.
Merapikan Pangandaran
Ary Suhandi, Direktur Indecon, mengatakan, dipilihnya Pangandaran karena keragaman ekosistem dan kemudahan menjangkau wilayah ini. Tata kelola ini juga bertujuan merapikan lokasi-lokasi wisata, yang sebetulnya sudah sangat popular, namun jumlah kunjungan wisatawannya terus merosot dalam beberapa tahun terakhir.
Indecon, kata Ary, juga punya program untuk merapikan pedagang kaki lima yang ada di sana. Ary mengklaim kondisi Pangandaran sudah relatif lebih bersih. Para pedagang sudah memiliki ketua kelompok yang mengatur lokasi dagangan. Setiap Jumat juga ada kegiatan bersih-bersih, tambahnya.
“Bersih-bersih ini untuk menyambut wisatawan yang datang Sabtu dan Minggu. Mereka sudah mau menerima jika ada penataan. Itu cukup sulit bagi kami dalam mengelola sebuah destinasi, karena jumlah pedagang tidak sedikit. Dari pantai barat ke timur ada sekitar 700an kios,” kata Ary.
Indecon, tambah Ary, sudah mendata jumlah pedagang pakaian, makanan dan penjual jasa lainnya, seperti penyedia papan selancar. Nantinya para pedagang itu akan dipisahkan lokasinya. Ia mencontohkan, penjual pakaian tidak perlu di dekat pantai.
Alur pengunjung juga akan diatur, sehingga wisatawan tidak berkumpul pada satu lokasi saja. Penyebaran pengunjung ini bisa mengurangi beban lingkungan dari Pantai Pangandaran.
Urusan sampah juga menjadi perhatian dalam program tata kelola ini. Indecon menggandeng 150 perempuan di sekitar Pangandaran untuk membuat kerajinan, seperti tas dari sampah plastik.
“Sampah itu dari kios-kios. Jadi kios-kios ini disediakan tong sampah. Kemudian mereka menyumbangkan bungkus-bungkus minuman plastik. Kita buat tas dan macam-macam lainnya, dijual langsung ke turis. Dan sekarang sudah ada permintaan langsung dari Belanda.”
Tak cuma wisata pantai
Berlibur di Pangandaran berarti berwisata ramah lingkungan dan ramah masyarakat. Itulah komitmen yang ingin dicapai oleh Indonesia Ecotravel, sebuah jaringan tour yang membina Pangandaran.
Wita Simatupang dari Ecotravel mengatakan, wisata yang ramah lingkungan harus mampu mengurangi konsumsi energi, sampah dan penggunaan transportasi yang rendah emisi. Untuk itu Ecotravel mengembangkan alternatif wisata sepeda di Pangandaran.
“Kalau dulu kita cuma bisa keliling pantai dengan sepeda, sekarang bisa keliling ke desa dengan menggunakan berbagai macam sepeda. Kebetulan di Pangandaran banyak sekali kelompok pencinta sepeda. Jadi kita kerjasama dengan mereka untuk menggunakan sepedanya untuk paket-paket wisata ini. Sekarang masuk ke desa tidak pakai mobil, kita arahkan pakai sepeda. Jadi ke Pangandaran bukan hanya melihat pantai saja.”
Kegiatan ramah lingkungan juga ditawarkan oleh Komunitas Kankareng. Budi Nugroho, Ketua Komunitas Kangkareng menuturkan, komunitas ini berusaha menawarkan kegiatan yang lebih peduli lingkungan, seperti bersepeda, belajar meracik minuman herbal dan membuat kerajinan. Kata Budi, paket wisata alternatif ini sudah dikembangkan sejak tiga tahun lalu.
Semua kegiatan ini juga melibatkan masyarakat sekitar, salah satunya memperkenalkan Desa Sukahurip punya potensi seni budaya asli Pangandaran. Penentuan harga paket wisata ini juga hasil rembukan dengan warga setempat, ujar Budi.
Budi mengaku tertarik mengelola wisata ramah lingkungan setelah melihat kondisi Pangandaran yang makin memprihatikan. Hari libur panjang sama dengan berantakan, kata Budi sambil tertawa.
“Sampah dimana-mana. Maunya sih, coba alternatif wisata yang tidak hanya terpusat di Pantai Pangandaran saja. Jadi kalau ada turis datang, ingin jalan-jalan kita sarankan pakai sepeda saja,” tambahnya.
Selain bersepeda ke kampung-kampung, masih banyak kegiatan wisata ramah lingkungan lainnya di Pangandaran, misalnya belajar memasak dan berlatih tari di sanggar-sanggar tani setempat. Total ada 17 produk wisata ramah lingkungan di tempat ini. KBR68H, Jakarta -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Links